Jumat, 13 November 2009

rencana pelaksanaan pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP : SMPN 2 Cikarang Utara
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / 1
Standar Kompetensi : 2. Memahami klasifikasi zat
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat
Indikator
• Mengidentifikasikan sifat asam, basa, garam dengan menggunakan indikator lakmus merah dan biru
• Mengelompokkan larutan di sekitar berdasarkan sifatnya( asam, basa atau garam) berdasarkan hasil percobaan
Alokasi waktu : 20 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasikan zat yang bersifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator lakmus merah dan biru
2. Mengelompokkan larutan di sekitar berdasarkan sifatnya ( asam, basa atau garam ) berdasarkan hasil percobaan
II. Materi Pembelajaran : Asam, Basa dan Garam
III. Media Pembelajaran : Lembar Kerja Siswa Percobaan Menunjukan Asam Basa kelas VII/1
IV. Metode Pembelajaran
1. Model : Contektual Teaching Learning
2. Pendekatan : Kontekstual
3. Metode : Eksperimen dan diskusi
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu
Pendahuluan • Prasyarat pengetahuan
- Ciri-ciri asam, basa dan garam
- Sifat-sifat asam, basa dan garam
• Motivasi
- Pernahkah kamu mencicipi air soda,air sabun dan air garam ?
- Apa yang kamu rasakan ?
• Pra Eksperimen
- Hati-hati jika masuk ke laboratorium jangan mencicipi zat-zat yang ada dilaboratorium karena ada zat-zat yang tidak boleh dicicipi.
5’
Kegiatan Inti • Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
• Guru memberikan pengarahan kepada tiap kelompok sebelum kegiatan percobaan asam basa di mulai
• Guru membawa bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat asam, basa dan garam
• Siswa melakukan percobaan dengan alat penunjuk asam dan basa yaitu kertas lakmus
• Melalui pengamatan siswa dapat menunjukan zat yang bersifat asam, basa, atau garam
• Kemudian siswa mengelompokkan zat-zat yang bersifat asam, basa, garam
• Siswa mendiskusikan hasilnya 10’
Kegiatan Penutup • Siswa membuat kesimpulan
• Guru memberikan tes secara tertulis tentang asam, basa, dan garam 5’
VI. Sumber Belajar
1. Buku IPA KIMIA untuk SMP Kelas VII
2. Bahan-bahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari
VII. Penilaian
 Hasil Pengamatan
 Tes tertulis
 Tes unjuk kerja

program bimbingan di sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH

A. Fungsi dan Syarat Program Bimbingan
Program bimbingan dapat berupa program jangka panjang dan jangka pendek. Program bimbingan harus dapat memberi jawaban atas kebutuhan yang ada dalam situasi konkret, atas dasar situasi konkret yang dihadapi. Dengan perkataan lain, program bimbingan harus realistis dan dapat dilaksanakan (dalam praktek). Mempunyai program bimbingan berarti membantu staf bimbingan/ sekolah, karena program memberi pedoman kepada kegiatan, memberi arah dalam bekerja, dan memberi criteria dalam mengevaluasi kerja. Program bimbingan yang baik aialah suatu bentuk program yang bila dilaksanakan memiliki efisiensi dan efektivitas yang optimal.
Fungsi Program Bimbingan adalah :
1. Fungsi pemahaman , yaitu fungsi bimbingan dan konselling membantu konseling agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak mengalami oleh konseli. Melalui fungsi ini konselor memberikan bimbingan kepada konseli tetang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Fungsi Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar, maupun karir.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli. Pembimbing dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Seolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu konseli agar dapat menyesuaian diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis.
8. Funsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
9. Fungsi Fasilitas, yaitu memberikan kemudahan bagi konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseli untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi yang kodusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Syarat Program Bimbingan adalah :
1. Program bimbingan itu hendaknya dikembangkan secara berangsur-angsur atau tahap dengan melibatkan semua staf sekolah dalam perencanaannya.
2. Program bimbingan itu harus memiliki tujuan yang ideal dan realistis dalam perencanaannya.
3. Program bimbingan itu harus mencerminkan komunikasi yang kontiyu antara semua anggota staf sekolah yang bersangkutan.
4. Program bimbingan itu harus menyediakan atau memiliki fasilitas yang diperlukan.
5. Program bimbingan itu harus disusun sesuai program pendidikan dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan.
6. Program bimbingan harus memberikan pelayanan kepada semua murid.
7. Program bimbingan harus menunjukan peranan yang penting dalam menghubungkan sekolah dengan masyarakat.
8. Program bimbingan harus memberikan kesempatan untuk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri.
9. Program bimbingan harus menjamin keseimbangan pelayanan bimbingan dalam hal:
a. Pelayanan kelompok dan individual
b. Pelayanan yang diberikan oleh berbagai jenis petugas bimbingan
c. Studi individual dan penyuluhan individual
d. Penggunaan alat pengukur atau teknik alat pengumpul data yang obyektif dan subyektif
e. Pemberian jenis-jenis bimbingan
f. Pemberian penyuluhan secara mum dan penyuluhan khusus
g. Pemberian bimbingan tentang berbagai program sekolah
h. Penggunaan sumber-sumber di dalam sekolah dan di luar sekolah yang bersangkutan
i. Kebutuhan individual dan kebutuhan masyarakat
j. Kesempatan untuk berfikir, merasakan dan berbuat.
B. Prinsip-prisip Program Bimbingan
Program bimbingan didasarkan pada prinsip-prinsip yang penting sebagai berikut:
1. Program bimbingan yang efektif harus menghasilkan timulnya suatu sikap pada anak yang dapat membantu diri sendiri dan dapat mengarahkan diri sendiri dengan lebih baik.
2. Program itu harus merupakan bagian yang vital dan integral dari keseluruhan program sekolah dan harus erat sekali berhubungan dengan kegiatan-kegiatan murid di rumah dan masyarakat.
3. Program itu harus didasarkan pada minat, motif-motif yang mendesak dan tujuan-tujuan hidup murid.
4. program itu harus berhubungan dengan semua aspek kehidupan dan perkembangan anak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan serta faktor-faktor lain.
5. Harus merupakan program yang kontiyu dan yang bertujuan melayani semua anak-anak sekolah, dan bukan hanya anak-anak yang bertingkah laku tidak baik saja.
6. Program itu harus mudah dalam pengaturan dan tata laksananya.
7. Program itu harus dipersiapkan untuk menemukan dan memecahkan berbagai masalah anak.